REVIEW MOBIL BARU HYUNDAI TUCSON 2016
Eksterior
- Meminjam gaya desain kakaknya yang lebih bongsor, yakni Santa Fe, Tucson baru sekarang ini benar-benar baby Santa Fe. Bagus sekali hasil penerapan bodi Santa Fe yang diperkecil menjadi Tucson baru, dan mereka juga berani melakukan hal yang tidak biasa. Kalau mobil lain biasanya menghiasi grilnya dengan chrome, Hyundai justru melabur cat abu-abu doff untuk grilnya. Dampaknya, grilnya terlihat mature dan tidak mencolok.
- Lampu depannya kini sipit, namun padat berisi. Lampu utamanya berisi sebuah lampu HID xenon dengan projector yang cukup bagus untuk sebuah standar, namun jika kami tak salah, SUV lain di kelasnya Tucson sudah menerapkan LED dan bukan lagi HID xenon. Pada bumper yang (lagi-lagi) mengambil rupa Santa Fe, ada foglamp dan LED DRL baru. Oh ya, seperti SUV lainnya, bagian bawah bumper dan side skirt diwarnai hitam biar ada kesan kontras dan tidak monoton.
- Dari samping, kelihatan bahwa mobil ini punya atap yang agak rendah, tapi apa berarti ruang kabinnya jadi berkurang di area kepala? Nanti kita bahas, tapi meski atapnya terkesan turun, mobil ini tetap punya ground clearance yang kelihatannya cukup tinggi, meski kami belum mendapat angka persisnya. Kaki-kakinya ditunjang oleh pelek 17 inci two tone yang keren, dibalut dengan ban Kumho berukuran 225/60 R17.
- Tapi cukup banyak yang bertanya, kok Tucson yang baru ini tidak ada sunroof-nya? Kami juga heran, padahal dulu itu salah satu daya tarik Tucson. Kami juga tidak melihat adanya indikasi tombol smart entry di pintu pengemudi. Terbukti, kuncinya saja berupa flip key, sama seperti apa yang didapatkan bila membeli Santa Fe facelift baru. Yah, at least ada roof rail kalau anda butuh memasang roof box di atap mobil ini.
- Pada bagian belakangnya, agak heran lagi mengenai teknologi lampu belakang yang masih bohlam biasa, bukan lampu titik-titik LED seperti mobil gres kekinian, padahal penataan sinar lampunya sudah ciamik. Sisi baiknya, bagian belakang mobil ini masih keren untuk dilihat, dan banyak hal juga yang bisa dilihat di sini. Pelengkap seperti roof spoiler, kehadiran kamera parkir dan sensor parkir 4 titik adalah hal yang kami sukai.
Interior
- Kami kurang menyukai bentuk dashboard Tucson lama, tapi yang baru ini? Untungnya, desainnya jauh membaik, terlihat lebih luwes, mengalir dan elegan daripada yang lama. Kualitas pembuatannya bagus, celah-celahnya rapat dan tidak ada bagian yang goyang-goyang atau tidak presisi. Sayang, tidak semua materialnya soft touch, karena dominasi plastiknya lebih banyak, terutama di pintunya, namun plastiknya terasa tebal dan tidak murah.
- Sudah begitu, mata kami langsung tertuju pada head unitnya yang terbilang basic dan simpel. Tidak ada monitor atau touch screen seperti kebanyakan mobil, cukup dengan fungsi dasar seperti radio, CD, AUX, USB dan lain sebagainya, meski kami puji kerapiannya. Tampilan gambar dari kamera mundur itu tidak akan tampil di head unit, melainkan di spion tengah elektrokromatik plus auto dimming-nya, sama seperti saudaranya, KIA Sportage.
- Setir Tucson punya pengaturan tilt dan telescopic yang lebih leluasa, dan tombol-tombol di setirnya adalah untuk klakson, MID dan audio saja, tidak ada untuk fungsi lain. Panel instrumen masih sederhana, tidak terlalu bisa bikin berkata “wow” atau “wah”, tapi sudah punya layar MID yang dilengkapi animasi menarik. Pengaturan jok pengemudi standar dan lengkap, ada reclining, sliding dan height adjuster meski belum elektrik.
- Semua jok sudah dilapisi kulit sebagai standar, dan kontur joknya kini terasa lebih mantap untuk diduduki, visibilitas ke segala arah pun masih baik. Tapi kami rasa soal fitur keselamatan, jangan terlalu berharap tinggi kepada Tucson baru ini, karena tidak ada stability control, traction control, hill start assist dan perangkat keselamatan elektronik pasif nan rumit lainnya. Yang ada adalah dual airbags, ABS+EBD plus vacuum booster dan auto door lock yang aktif setelah kecepatan tertentu.
- AC dengan layar digitalnya belum punya mode auto, tapi syukurlah desain kenop putarnya bagus dan berkelas, tidak seperti kenop kompor gas atau mesin cuci yang di kanibal untuk kenop AC. Tempat penyimpanan di Tucson baru ini berlimpah dan praktis sekali, plus ada 2 power outlet 12V di dekat tuas transmisi dan penutup console box tengah yang bisa jadi armrest.
- Lompatan yang patut diacungi 2 jempol ada di ruang belakangnya, karena ruangnya kini jauh lebih lega dan nyaman. Ruang kepala dan kaki benar-benar melimpah untuk orang dewasa, plus sudut reclining maksimalnya sangat rebah. Tidak ada sliding memang, tapi tidak apa-apa, toh mobil ini tidak punya bangku baris ketiga, jadi tidak akan ada penumpang baris ketiga yang akan mensomasi penumpang baris tengah atas tuduhan tidak menyediakan ruang yang layak.
- Di area ini, penumpangnya berhak atas jok terpisah 60:40 yang sudah ISOFIX, sebuah armest dengan cup holder, kantong di balik jok depan dan doortrim serta blower AC. Jika ada yang hendak kami komentari, paling soal absennya port charger di baris kedua dan tidak adanya kontrol AC individual untuk baris kedua seperti di mobil lain. Selebihnya, kabin kedua ini benar-benar a lovely place to sit back and relax.
- Bagasi Tucson mengalami penambahan dimensi panjang, meski mungkin kelihatannya mengecil, dan memang demikian. Menurut press release Hyundai global, bagasi Tucson kini berkapasitas 513 liter, berkurang dari yang dulu 591 liter. Untungnya, pelipatannya masih berstandar Eropa, di mana joknya bisa dilipat rata lantai dengan cara yang simpel sekali.
- Ada kompartemen penyimpanan yang rapi di kiri-kanannya, power outlet 12V, serta ban serep yang tersimpan di balik bagasi. Tipe ban serepnya temporer dengan pelek kaleng, jadi tidak bisa dipakai terus menerus. Oh ya, belum ada electric tailgate di Tucson ini, jadi untuk membuka dan menutup pintunya masih harus manual. Fair enough.
Mesin
- Tadinya kami mengharapkan mesin Tucson ikut berubah juga, karena Tucson di luar sana sudah punya mesin 1.600 cc T-GDi baru yang bisa menghasilkan tenaga hingga 174 hp. Huruf T berarti turbo, maka dari itu jangan heran bila tenaganya bisa besar padahal kapasitas mesin aslinya setara Ford Fiesta. Lebih dari itu, di luar sana Tucson baru juga sudah punya transmisi kopling ganda 7 percepatan. Mungkin itulah hasil dari pengujian Tucson yang dilakukan Hyundai di Nurburgring.
- Tapi sayang, mesin baru itu belum ada untuk pasar kita, karena di Tucson GLS ini Hyundai menganggap mesin Nu 2.000 cc non turbo yang sama dengan Tucson lawas masih cukup untuk Tucson baru ini. Tenaganya 157 PS dan torsinya 20.0 kgm. Dipasangkan dengan transmisi otomatis 6 percepatan bertipe torque converter, sepertinya tidak ada yang begitu signifikan dari sini. Yang kami senang adalah, bahkan ruang mesin Tucson baru ini rapi sekali! Honda Civic Turbo yang harganya lebih mahal 90 juta saja kalah rapi lho ruang mesinnya. Mantap!
Kesimpulan
- Baru ada 1 tipe Tucson yang dimasukkan oleh Hyundai Indonesia secara CBU Korea, yakni GLS. Apa membayar 385 juta untuk Tucson baru ini bisa mendapatkan sesuatu yang membuat kita merasa tepat memilihnya? Well, banyak faktor yang mendukung Tucson ini untuk segera dimiliki, di antaranya termasuk kualitas buatan luar-dalam yang luar biasa, desain luar-dalam yang ganteng dan elegan, kabin lebih lega, penyimpanan yang praktis dan masih banyak lagi.
- Meski demikian, kami tak bisa bilang Tucson ini one complete package. Beberapa fasilitas yang ada di mobil lain namun absen pada dirinya bisa menjadi pertimbangan tersendiri, termasuk soal dimensi bagasi, mesin yang belum berubah dan lain-lain. Overall, jika anda malas membeli hatchback atau sedan Jepang di-crossoverin seharga 370 jutaan, dengan menambah uang sedikit, Tucson ini bisa anda lihat dulu untuk perbandingan, toh kelasnya juga sudah beda dibanding subcompact hatchback atau mied sedan yang di-crossoverin.
- Bagaimana menurutmu Tucson baru ini? Sampaikan di kolom komentar dan simak juga video di bawah ini supaya lebih jelas, dan kami juga sertakan review Hyundai Tucson lawas, karena mesin dan transmisinya masih sama, jadi setidaknya terbayang bagaimana rasa berkendara dan mesinnya.
0 Response to "REVIEW MOBIL BARU HYUNDAI TUCSON 2016"
Post a Comment