REVIEW MOBIL BARU TOYOTA FORTUNER VRZ

REVIEW MOBIL BARU TOYOTA FORTUNER VRZ



  • Toyota Fortuner sangat familiar untuk orang Indonesia, sejak tahun 2005 silam, mobil ini diperkenalkan dan menjadi pelopor SUV 7 seater di Indonesia. Namun sayangnya kelahiran mobil ini tidak disambut baik dikarenakan penggunaan mesin bensin 2.700 cc yang menjadi pilihan satu-satunya di Toyota Fortuner.Di tahun 2007, opsi mesin diesel masuk ke Indonesia, kemudian penjualannya sedikit lebih baik dan langsung menjadi volume maker bagi Toyota Fortuner. Dan di tahun 2009, Mitsubishi Pajero Sport hadir di Indonesia dan menjadi primadona pada saat itu. Uniknya, dengan hadirnya Pajero Sport pada waktu itu tidak membuat penjualan Toyota Fortuner menyusut, justru penjualannya ikut menanjak karena tren perubahan SUV 5 seater monocoque yang di dominasi oleh Honda CR-V kini justru beralih ke Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport.

Get In The Car

  • Masuk ke dalam Toyota Fortuner baru sekarang terasa sedikit lebih sulit, ia lebih tinggi, namun rangka atap mobil ini lebih rendah, untuk masuk kedalam kita perlu menundukan sedikit kepala kita ke dalam. Setelah duduk di dalamnya, mobil ini memiliki posisi mengemudi yang lebih tinggi dan lebih baik dibandingkan dengan Fortuner lama. Apalagi kami suka desain kursi Fortuner baru ini.
  • Tentunya ketika masuk ke dalam interior, kami sedikit memperhatikan betapa mewahnya interior Fortuner baru, desain barunya lebih mewah dan futuristik, penempatan panel kayu yang pas, lekukan dashboard yang elegan dipadu dengan material berkualitas membuat kita terpana akan kemewahan Toyota Fortuner terbaru ini. Rasanya Toyota telah berhasil membuat Fortuner naik kelas dibandingkan dengan model sebelumnya.
  • Sayangnya hal tersebut tidak tercermin ketika kita menyalakan mesin. Tekan tombol Push Start Stop Engine, dan mesin terasa masih bergetar dalam keadaan idle, yang kami tidak suka getaran mesinnya terasa sampai bagian kaki pengemudi dan suara mesin juga masih terasa, disini kami merasa mesin Super GD Engine tidak seperti mobil diesel modern pada umumnya.
  • Oke, kami masih mencoba berpositive thinking, mungkin saja si pemiliki mengisi bahan bakar jenis Solar biasa, namun saat kami tanyakan, ternyata pemilik mobil selalu menggunakan bahan bakar Diesel dari negara Eropa yang kadar sulfurnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan Solar, bahkan struk pembeliannya ditunjukan ke kita. Jadi…. ya sepertinya Toyota harus merevisi engine mounting dan peredaman kabin pada Fortuner versi facelift berikutnya.

Let’s Drive

  • Turunkan tuas rem tangan dan injak pedal gas perlahan-lahan, melewati jalan bergelombang dan polisi tidur, mobil terasa lebih empuk dibandingkan dengan generasi sebelumnya, namun rasa suspensi kaku mobil ini masih sedikit terasa dalam batas acceptable untuk menjaga body roll mobil ini. Tapi dibanding dengan model sebelumnya, body roll mobil ini lebih terasa jika digunakan untuk berbelok.
  • Soal pengendaraan, kami setuju dengan Toyota yang memberikan SUV ladder frame ini suspensi yang empuk, karena dibuat se-kaku apapun juga, penggunaan ladder frame pada sebuah SUV akan sangat sulit melawan keasyikan berkendara dan kenyamanan yang ditawarkan oleh SUV dengan sasis monocoque. Daripada susah-susah mengejar fun-to-drive yang nyaris mustahil, lebih baik dibuat mengejar kenyamanan saja sekalian.
  • Tapi sayangnya dengan suspensi yang lebih empuk dan body roll yang lebih terasa, mobil ini tidak dilengkapi dengan perangkat keselamatan aktif seperti Electronic Stability Control untuk mencegah terjadinya oversteer atau understeer yang diakibatkan oleh manuver setir mendadak. Seharusnya mobil ini dilengkapi dengan perangkat semacam itu untuk menjaga keamanan penumpang saat berkendara.
  • Setelah mencoba handlingnya di kecepatan rendah, kali ini kita akan sedikit bersenang-senang bersama mesin 2.4 Super GD Engine milik Toyota Fortuner ini. Pertama kita ubah dulu mode berkendara menjadi Power Mode yang disediakan oleh Toyota. Kita bisa memilih mode berkendara dengan 3 pilihan mulai dari ECO Mode, Normal dan Power Mode untuk berkendara lebih kencang.
  • Mesin baru Toyota Fortuner ini memiliki tenaga yang lebih besar dibandingkan dengan model sebelumnya meskipun ukurannya lebih kecil 100 cc. Mesin ini bisa mengeluarkan tenaga hingga 150 Ps dan torsi 400 Nm, cukup besar dibandingkan dengan model sebelumnya yang memiliki tenaga 144 Ps dan 380 Nm. Tapi percaya atau tidak, Toyota Fortuner model sebelumnya memiliki bobot sebesar 1.885 Kilogram menurut website Toyota, versi Fortuner masa kini bobotnya bertambah lebih dari 200 kilogram menjadi 2.135 Kilogram, atau lebih dari 2 Ton!
  • Data bobot baru Fortuner ini cukup sulit untuk didapatkan, karena di website Toyota Indonesia dan Toyota Thailand sengaja tidak mencantumkannya, kami mendapatkan data tersebut dari website Toyota Australia yang memiliki Toyota Fortuner model terbaru seperti Indonesia. Lantas apakah bobot mobil ini sama dengan Toyota Fortuner versi Indonesia? Entahlah, semoga saja bobot Toyota Fortuner versi Indonesia bisa lebih ringan karena penggunaan plat bodi yang lebih tipis ringan.
  • Oke, jadi bagaimana dengan akselerasinya? Akselerasi Fortuner terbaru ini menurut kami tidak terasa spesial, kurang lebih sama saja seperti Toyota Fortuner model sebelumnya yang menggunakan mesin VNTurbo. Menurut hitungan kasar kami, ketika menggunakan Power Mode, mobil ini bisa berlari dari 0 ke 100 kilometer perjam dalam waktu sekitar 13 detik. Dan performa mobil ini terasa linear, tidak punchy pada Rpm rendah seperti mobil-mobil diesel modern pada umumnya. Mungkin karena bobot yang bertambah, penambahan tenaga mesin Fortuner ini jadi terasa biasa saja.
  • Untungnya performa mesin yang terasa standar tersebut masih tertolong sedikit dengan penggunaan transmisi 6 percepatan yang sudah dilengkapi dengan paddle shifter, sehingga jika kita ingin menyusul kendaraan di depan kita, kita cukup turunkan gigi ke Rpm yang tepat untuk mendapatkan performa yang lebih baik tanpa harus menunggu transmisi menurunkan gigi secara otomatis. Transmisi baru ini punya karakteristik yang lebih halus dibandingkan transmisi 4 percepatan yang kita kenal. Pilihan mode Powe dan Eco membantu mesin dalam menentukan Rpm berapa mobil ini harus mengganti gigi untuk performa maupun keiritan bahan bakar.
  • Ada yang menarik pada mesin Super GD engine Toyota ini, dimana mesin yang memiliki redline di angka 4.400 Rpm ini akan terasa kehilangan nafasnya ketika memasuki Rpm 4.000 hingga 4.400. Sebaiknya sebelum masuk ke 4.000 Rpm, kita sudah memindahkan gigi untuk mendapatkan performa maksimal.
  • Pedal-pedal mobil ini sekarang dibuat lebih empuk baik untuk gas dan rem, tapi lagi-lagi pengeremannya agak sedikit mengecewakan mengingat penggunaan rem tromol pada bagian belakang. Sisanya ya biasa-biasa saja, kami tidak menemukan sesuatu yang spesial ketika mencoba Toyota Fortuner terbaru ini.

Kesimpulan
  • Sebelum kita menyimpulkan, saya ingin mengatakan bahwa Toyota Fortuner yang memiliki mesin diesel, sasis ladder frame dan 7 seater ini memang di desain sebagai SUV heavy duty yang lebih nyaman untuk digunakan ke luar kota atau menjelajah jarak jauh. Tapi melihat Toyota Fortuner terbaru ini kami melihat mobil ini sepertinya ingin menyasar konsumen yang membutuhkan sebuah MPV untuk perkotaan.
  • Contohnya gini, Toyota menciptakan Fortuner generasi kedua ini lebih terfokus pada kenyamanan, kemewahan, tampang yang keren luar dalam dan fitur-fitur pemanja untuk di perkotaan seperti power back door dan all auto up power window. Improvement-improvement di sektor tersebut sangat baik untuk sebuah SUV yang mengutamakan penggunaan di dalam kota.
  • Sedangkan untuk sebuah SUV heavy duty untuk keluar kota dan perjalanan jauh, seharusnya Fortuner dibuat menjadi mobil yang lebih bertenaga, lebih lega dan lebih enak digunakan untuk jarak jauh, bukan menjadi lebih sempit seperti di Fortuner ini. Maksudnya gini, ya kalau mau kejar kemewahan dan kenyamanan di dalam kota, lebih baik beli saja SUV dengan sasis monokok, tidak perlu repot-repot beli SUV ladder frame.
  • Tapi bagaimanapun juga, kami suka dengan Toyota Fortuner terbaru, dia lebih keren, cantik luar dalam dan jauh lebih mewah dibandingkan dengan model sebelumnya. Sayangnya mobil ini menjadi lebih sempit, mesin dan transmisinya biasa saja dan perlengkapan safety yang diberikan masih sebatas pencitraan semata karena untuk versi lengkap hanya tersedia di varian 4×4.

What we like
  • Tampilan eksterior
  • Interior lebih mewah
  • Power tailgate
  • Suspensi lebih nyaman

We don’t
  • Tenaga dan getaran mesin
  • Kabin lebih sempit
  • Semakin limbung
  • Active safety features minim
  • Suara audio

0 Response to "REVIEW MOBIL BARU TOYOTA FORTUNER VRZ"

Post a Comment